Skip to main content

Berapa lama Nuh dalam bahtra

Lamanya Nuh dalam Bahtra
Untuk menemukan jawaban lamanya Nuh dan keluarganya di dalam Bahtra, mari kita membuka Alkitab kita:
(Kej 7:11-12) Pada tanggal 17 bulan 2, hujan mulai turun.
(Kej 7:24) Hujan mulai turun dan air terus menggenang setelah 150 hari. (hujan 40 hari itu include dalam 150 hari, baca yang bener Alkitabnya yaa..)
(Kej 8:4) Pada tanggal 17 bulan 7, kapal kandas di sebuah puncak di pegunungan Ararat.
(Kej 8:5) Tanggal 1 bulan 10, air mulai surut dan puncak-puncak gunung mulai tampak.
(Kej 8:6-7) Nuh melepaskan burung gagak dan burung merpati setelah 40 hari. Keduanya kembali karena tidak ada tempat bertengger.
(Kej 8:10) Nuh melepaskan burung merpati lagi setelah 7 hari. Merpati kembali dengan membawa daun Zaitun.
(Kej 8:12) Nuh melepaskan burung merpati 7 hari kemudian. Merpati tidak kembali.
(Kej 8:13) Tanggal 1 bulan 1 (ini udah tahun berikutnya ya), air sudah surut sama sekali.
(Kej 8:14-19) Tanggal 27 bulan 2, Nuh, keluarganya dan semua binatang keluar dari bahtera.

Popular posts from this blog

Berbagi Syair Lagu Nias

Lö Usaisi Afuriata me uwaö khömö ulau mofanö Ufabu’u fahölu khömö lö niha bö’ö He ara fabali ha sambalö ndra’o mangawuli, Ha si’ai fa’urugi danö wekoli No öalui zimöi salahi mbotogu nakhi Uwai öbaloi gamabu’ulagu si no uzazi, Reff: Laua lö usaisi zo masi dödömö U be’e saohagölö So sa khögu dödö fatahisa khömö Ha wa tenga böröta öwa’ö.

Tugas Panggilan Gereja

Allah memanggil umat-Nya untuk datang bersekutu kepada-Nya, panggilan ini dipahami oleh suatu manifestasi konkrit Allah mewujudkan   tugas-Nya dalam proses keselamatan manusia yang telah dirancang-Nya sejak kedatangan Tuhan Yesus yang pertama hingga kedatangan-Nya untuk yang kedua kalinya. Jadi tugas yang olehnya gereja terpanggil untuk melaksanakannya, bukanlah tugas gereja secara pribadi, melainkan tugas Allah yang dipercayakan kepada gereja.

Berbagi Ilustrasi Khotbah Kristen

1). Kasih Suami dan Istri Sebuah kisah tentang sepasang suami istri yang   sedang berjalan melintasi gurun pasir. Di tengah perjalanan, mereka bertengkar dan suaminya menghardik istrinya dengan sangat keras. Istri yang kena hardik, merasa sakit hati, tapi tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir: Hari ini suamiku menyakiti hatiku.