Dalam
Esiklopedia teologi bidang yang mencakup pembentukan teori tentang isi dan
praktik pastorat yang disebut teologi pastorat biasa juga disebut poimenik yang
berarti ilmu tentang gembala, namun hal ini tidak begitu di kenal dalam gereja-gereja
kita di Indonesia.
Teologia pastorat adalah merupakan bagian dari teologia praktika dan teologi praktika adalah teologia yang berkata-kata tentang pelayanan gereja di berbagai bidang seperti :
Theologia ini didasarkan atas ajaran para reformator karena itu ia Eduard anti Klarikah.
Menurut Eduard Thurneysen pelayanan pastoral bukan saja ditugaskan kepada pejabat-pejabat gereja tetapi juga kepada anggota-anggota Jemaat yang lain (semua jemaat).
Pelayanan pastoral sebagai pemberitaan firman menurut Thurneysen adalah satu-satunya bentuk pelayanan pastoral yang benar-benar melayani injil sebagai berita dari presensia dan aktivitas Allah yang menyelamatkan dalam Yesus Kristus dan isi pelayanan pastoral adalah pengampunan dosa.
2). Pelayanan Pastoral Sebagai Konseling
Berdasarkan pandangan ini pelayanan pastoral sebagai konseling dapat di rumuskan sebagai berikut :
Koseling Pastoral adalah usaha yang dijalankan oleh pastoral untuk membantu orang agar ia dapat menolong dirinya sendiri dengan demikian dari defenisi ini dan penjelasan lain yang ia berikan dalam karya-karyanya nyata bahwa :
Selain
daripada jenis-jenis pastoral yang telah dijelaskan di atas namun dalam
pelayanan pastoral nasih ada jenis-jenis lainnya sekalipun jenis itu tidak
biasa dianggap sebagai jenis-jenis yang berdiri seperti :
Dahulu hanya sebagian saja orang-orang yang bisa melakukan percakapan pastoral yaitu dari kalangan masyarakat yang dianggap masyarakat lapisan atas yaitu orang-orang tertantu yang memegang peranan dalam percakapan. Namun pada masa kini tidak lagi demikiantetapi orang-orang dari lapisan-lapisan masyarakat lain sudah turut dalam memainkan peranan di bidang ini. Karena orang ingin mengetahui apa yang sedang dibicarakan atau dipergumulkan orang lain dan apa yang mereka persis maksudkan kalau mereka menyatakan sesuatu akhirnya muncullah wawasan.
Wawasan sangat cepat berkembang pada saat ini bahkan sudah popular dimana-mana, dengan adanya wawancara maka hal-hal yang sulit bagi kita selama ini semakin lebih jelas kita ketahui.Oleh karena itu secara lahiria percakapan adalah kontak antara dua manusia atau lebih yang saling bertukar kata-kata. Kata-kata mempunyai isi dan dan manusia yang satu berusaha memberikan respon atas isi yang disampaikan patner percakapan kepadanya.
Ada orang beranggapan bahwa percakapan pastoral adalah percakapan yang diadakan oleh pastor, tetapi orang lebih suka merumuskan percakapan pastoral itu sebagai pelayanan yang ditugaskan oleh gereja dan melalui gereja oelh pastor. Jadi pastor melakukan pelayanan itu dan tidak melakukannya atas nama dan berdasarkan kewibawaannya sendiri, tetapi atas nama dan berdasarkan kewibawaan Yesus Kristus. Jadi pastor itu melakukannya sebagai utusan dan pelayanannya.
Dan yang menjadi kesimpulan Teologi Pastoral adalah sebuah pelayanan. Bagaimana anggota-anggota Jemaat dapat dibina dan dimampukan untuk dapat melakukan hal-hal yang baik, baik melalui tutur kata maupun melalui perbuatan dan utnuk melayani kedatanagn Allah kepada manusia dalam situasi kehidupannya sendiri.
Teologia pastorat adalah merupakan bagian dari teologia praktika dan teologi praktika adalah teologia yang berkata-kata tentang pelayanan gereja di berbagai bidang seperti :
- Pemikiran secara teologia dan perenungan secara kritis tentang apa yang dilakukan dalam pelayanan. Pastoral pelayanan adalah pelayanan yang mempunyai tugas intermediary artinya tugas sebagai alat untuk menyampaikan karena Allah kepada manusia. Jadi yang sangat penting dalam teologi pastoral adalah soal relasi.
- Relasi antara manusia dan ilmu-ilmu yang berkata-kata tentang perilaku menusia khususnya psikologi pastoral umumnya mencakup persoalan-persoalan yang bersifat Hermeneutis yaitu bagaimana nisbah atau hubugan kata-kata injil dengan perasaan-perasaan dan penalaman manusia.
- Praktik pastoral dalam gereja hal itu sudah bahwa pastoral memberikan perhatian terhadap relasi pastoral dalam percakapan individual dan percakapan kelompok yang dimaksudkan disini bukan hanya apa yang disebut teknik percakapan tetapi yang paling penting adalah sikap dasar pastoral.
A. Macam-Macam Pelayanan Pastoral
1). Pelayanan Pastoral Sebagai Pemberitaan Firman Theologia ini didasarkan atas ajaran para reformator karena itu ia Eduard anti Klarikah.
Menurut Eduard Thurneysen pelayanan pastoral bukan saja ditugaskan kepada pejabat-pejabat gereja tetapi juga kepada anggota-anggota Jemaat yang lain (semua jemaat).
Pelayanan pastoral sebagai pemberitaan firman menurut Thurneysen adalah satu-satunya bentuk pelayanan pastoral yang benar-benar melayani injil sebagai berita dari presensia dan aktivitas Allah yang menyelamatkan dalam Yesus Kristus dan isi pelayanan pastoral adalah pengampunan dosa.
Berdasarkan pandangan ini pelayanan pastoral sebagai konseling dapat di rumuskan sebagai berikut :
Koseling Pastoral adalah usaha yang dijalankan oleh pastoral untuk membantu orang agar ia dapat menolong dirinya sendiri dengan demikian dari defenisi ini dan penjelasan lain yang ia berikan dalam karya-karyanya nyata bahwa :
- Koseling Pastoral adalah suatu proses yang berusaha memecahkan persoalan oeh relasiantara pastor dan anggota jemaat.
- Pastoral, yang menjalankan konseling pastoral adalah pembantu dan anggota jemaat yang ia gembalakan dan bantuannya dalam bentuk percakapan.
a. Pelayanan Pastoral sebagai
Persekutuan
Arti dan
peranan yang penting dalam pelayanan pastoral sebagai persekutuan jelas sekali
kita lihat dalam perjanjian baru khususnya dalam surat-surat Rasul Paulus di
satu pelayana pastoral bukan saja mencakup hidup manusia seluruhnya tetapi
dilakukan oleh semua anggota jemaat untuk semua anggota jemaat.
b. Pelayanan Pastoral sebagai Diakonia
Pelayanan
ini bukanlah pelayanan yang baru namun sudah dijelaskan dalam pelayanan
pastoral sebagai pelayanan pemberian bantuan.
B. Bentuk-Bentuk Pelayanan Pastoral
1. Percakapan
Bentuk
dasar pelayanan pastoral adalah percakapan. Dalam praktik bentuk dasar ini
dapat memperoleh rupa-rupa bentuk inisiatif percakapan-percakapan itu dapat
mempunyai sifat yang berbeda-beda seperti :
-
Percakapan dalan rangka memperkenalkan diri.
Hal ini
biasa dilakukan oleh penderita yang baru ditempatkan di suatu jemaat atau oleh
majelis yang baru dipilih dan mau memulai pekerjaannya.
Jadi yang
paling utama dalam percakapan adalah informasi dan pertukaran pengalaman.
-
Percakapan tematis
Maksudnya
tiap-tiap anggota jemaat secara terbuka dan jujur mengemukakan pendapat namun
diusahakan tidak terjadi diskusi yang panjang dan membingungkan. Namun lebih
bermanfaat kalau percakapan itu diadakan dalam bentuk wawancara dan penjelasan.
-
Percakapan dalam bentuk diskusi
Yang
didiskusikan adalah soal cara bukan soal prinsip oleh karena itu diusahakan
dalam diskusi itu supaya pengikut-pengikitnyatidak emosional dan bertengkar.
-
Percakapan yang membantu
Yang
penting dalam percakapan ini adalah orang-orang yang bersangkutan mendapat
kesempatan untuk mengungkapkan perasaan-perasaan sukacita dan dukacita mereka.
2. Percakapan Pastoral
Percakapan
pastoral tidak banyak berbeda dengan percakapan lainnya namun percakapan ini
banyak mempunyai segi-segi psikologis dan teologis.
Percakapan
pastorl banyak meminta waktu dan perhatian oleh karena itu disebut suatu
proses.
Proses ini
bukan proses mekanis oleh karena itu pastoral tidak dapat mengadakan percakapan
pastoral seperti mesin tetapi pekerjaan ini harus bersifat terbuka dengan di
dasari rasa cinta kasih. Jadi kita harus meyakinkan orang yang digembalakan
bahwa kita mau berusaha untuk mengertinya, bukan saya dengan perkataan tetapi
juga dengan perbuatan kita.
3. Kunjungan Rumah Tangga
Pelayanan
gerejawi yang pertama adalah kunjungan rumah tangga. Dan yang melakukan
pelayanan ini adalah untuk menjalani hubungan dalam arti yang luas dengan
anggota-anggota jemaat.
Kunjungan
rumah tangga lebih diarahkan kepada orang-orang yang sulit ditemui, orang-orang
lanjut usia, orang sakit dan orang-orang yang membuktikan kontak yang teratur.
4. Tempat-tempat Penumpangan
Salah satu
problem yang dihadapi oleh banyak jemaat di luar negeri terutama yang melayani
di kota-kota besar, kemungkinan untuk membantu anggota-anggota jemaat yang
berada dalam kesusahan adalah suatu waktu yang sangat singkat namun yang sangat
dibutuhkan jemaat adalah penampungan dengan suasana pastoral dimana orang-orang
yang ditampung bisa mendapat kesempatan untuk bertukar pikiran tentang
bagaimana mereka sebagaimana orang-orang percaya yang harus menghadapi situasi.
C. Percakapan Pastoral
Dahulu hanya sebagian saja orang-orang yang bisa melakukan percakapan pastoral yaitu dari kalangan masyarakat yang dianggap masyarakat lapisan atas yaitu orang-orang tertantu yang memegang peranan dalam percakapan. Namun pada masa kini tidak lagi demikiantetapi orang-orang dari lapisan-lapisan masyarakat lain sudah turut dalam memainkan peranan di bidang ini. Karena orang ingin mengetahui apa yang sedang dibicarakan atau dipergumulkan orang lain dan apa yang mereka persis maksudkan kalau mereka menyatakan sesuatu akhirnya muncullah wawasan.
Wawasan sangat cepat berkembang pada saat ini bahkan sudah popular dimana-mana, dengan adanya wawancara maka hal-hal yang sulit bagi kita selama ini semakin lebih jelas kita ketahui.Oleh karena itu secara lahiria percakapan adalah kontak antara dua manusia atau lebih yang saling bertukar kata-kata. Kata-kata mempunyai isi dan dan manusia yang satu berusaha memberikan respon atas isi yang disampaikan patner percakapan kepadanya.
Ada orang beranggapan bahwa percakapan pastoral adalah percakapan yang diadakan oleh pastor, tetapi orang lebih suka merumuskan percakapan pastoral itu sebagai pelayanan yang ditugaskan oleh gereja dan melalui gereja oelh pastor. Jadi pastor melakukan pelayanan itu dan tidak melakukannya atas nama dan berdasarkan kewibawaannya sendiri, tetapi atas nama dan berdasarkan kewibawaan Yesus Kristus. Jadi pastor itu melakukannya sebagai utusan dan pelayanannya.
Dan yang menjadi kesimpulan Teologi Pastoral adalah sebuah pelayanan. Bagaimana anggota-anggota Jemaat dapat dibina dan dimampukan untuk dapat melakukan hal-hal yang baik, baik melalui tutur kata maupun melalui perbuatan dan utnuk melayani kedatanagn Allah kepada manusia dalam situasi kehidupannya sendiri.
Comments